kita semua adalah pasien klinik 24 jam.
apa maksudmu dew?
maksud saya ya itulah.
hidup ini hanyalah menunggu mati.
kita ini seperti pasien yang ada di ruang tunggu yang penuh di sebuah klinik 24 jam di pinggiran kota.
kita gak tau kapan bakalan di panggil buat di periksa.
yang kita tau, klinik ini 24 jam.
Friday, January 22, 2010
kita semua adalah pasien klinik 24 jam
Labels:
di pinggiran kota,
hidup dan mati,
klinik 24 jam,
lia dewi,
menunggu,
pasien
Friday, January 15, 2010
you know it's all about time
waktu ini yang saya tunggu,
dimana ibu saya mau duduk di samping saya, yang sedang tenggelam di dunia maya.
waktu ini yang saya tunggu,
saat ibu saya bilang: wi, uru'ono ngeblog yo!!! yaopo seh carane?
waktu ini yang saya tunggu,
dimana saya bisa ngakak sepuaspuasnya lihat ibu tersayang ini kesemutan pegang kursor laptop.
mungkin pikir ibu: mending pegang ulekan ketimbang iki. wuooppooo iki??!!! gringgingen kabeh aku.
saya, sale dan terry (dua ekor adik saya) tertawa pasrah.
hihihi.. hihihi... yah, you knoooooowwww.
dimana ibu saya mau duduk di samping saya, yang sedang tenggelam di dunia maya.
waktu ini yang saya tunggu,
saat ibu saya bilang: wi, uru'ono ngeblog yo!!! yaopo seh carane?
waktu ini yang saya tunggu,
dimana saya bisa ngakak sepuaspuasnya lihat ibu tersayang ini kesemutan pegang kursor laptop.
mungkin pikir ibu: mending pegang ulekan ketimbang iki. wuooppooo iki??!!! gringgingen kabeh aku.
saya, sale dan terry (dua ekor adik saya) tertawa pasrah.
hihihi.. hihihi... yah, you knoooooowwww.
Saturday, January 09, 2010
dunia ini terlalu indah untuk saya =D
dunia terlalu indah jika saya bicara tentang sialnya saya yang berturutan.
dunia terlalu indah untuk menyimpan senyum saya saat melihat anak-anak kecil tetangga yang bermain di depan rumah.
dunia masih terlalu indah jika saya menangis malam nanti karena memikirkan gagalnya kisah cinta dengan dia.
dunia terlalu indah untuk menahan lepasnya tertawa saya ini sehingga menunjukkan barisan gigi kelinci saya ini.
dunia masih juga indah dengan tidak adanya siapapun yang membantu saya tentang persoalan gagalnya bercinta.
dunia masih terlalu indah jika saya memutuskan untuk masuk ke dalam kisah cinta sang pangeran negeri seberang dengan permaisurinya. ya, sang pangeran inginkan saya. saya tau itu.
ah, cinta lagi cinta lagi.
saya payah dengan 5 huruf yang bersatu itu.
dunia terlalu indah jika saya lebih memilih untuk melupakan risaunya pekerjaan, lelahnya belajar.
dunia masih terlalu indah untuk saya habiskan berdiam diri tanpa suatu perubahan apapun.
dunia terlalu indah jika saya mengabaikan apa yang ada di hadapan saya saat ini.
saya tidak akan berhenti, ataupun berdiam, apalagi menangis mengiba.
karena dunia terlalu indah.
oooohhhhhhh. i love this world so much.
Subhanallah.
dunia indah.
dunia terlalu indah.
dunia juga masih indah saat saya menulis ini.
dunia terlalu indah untuk menyimpan senyum saya saat melihat anak-anak kecil tetangga yang bermain di depan rumah.
dunia masih terlalu indah jika saya menangis malam nanti karena memikirkan gagalnya kisah cinta dengan dia.
dunia terlalu indah untuk menahan lepasnya tertawa saya ini sehingga menunjukkan barisan gigi kelinci saya ini.
dunia masih juga indah dengan tidak adanya siapapun yang membantu saya tentang persoalan gagalnya bercinta.
dunia masih terlalu indah jika saya memutuskan untuk masuk ke dalam kisah cinta sang pangeran negeri seberang dengan permaisurinya. ya, sang pangeran inginkan saya. saya tau itu.
ah, cinta lagi cinta lagi.
saya payah dengan 5 huruf yang bersatu itu.
dunia terlalu indah jika saya lebih memilih untuk melupakan risaunya pekerjaan, lelahnya belajar.
dunia masih terlalu indah untuk saya habiskan berdiam diri tanpa suatu perubahan apapun.
dunia terlalu indah jika saya mengabaikan apa yang ada di hadapan saya saat ini.
saya tidak akan berhenti, ataupun berdiam, apalagi menangis mengiba.
karena dunia terlalu indah.
oooohhhhhhh. i love this world so much.
Subhanallah.
dunia indah.
dunia terlalu indah.
dunia juga masih indah saat saya menulis ini.
Labels:
ah,
amazing,
anak tetangga,
beautiful,
bekerja,
belajar,
cinta,
confession,
curhat colongan,
dunia,
facebook,
gigi kelinci,
indah,
indonesia,
jatuh cinta,
lia dewi,
menangis,
teman,
tertawa
Friday, January 01, 2010
madura. i love madura.
siang ini, saya berdiri sendiri di jembatan Suramadu.
langit terlihat sangat indah biru-putih dan agak oranye karena matahari tak mau diam saja tertutupi oleh sang awan.
saya menstarter Rush ini dan lari 60 km/jam dari parkiran ilegal di jembatan yang sedikit sepi siang ini.
bergegas meninggalkan Pulau Madura dan segala keindahannya.
terlebih manusia satu itu.
laki-laki berpostur sedang, berkulit agak gelap, namun manis sekali saat ia tersenyum.
saya pergi dengan berat hati sejujurnya.
saya masih ingat, tadi malam saya pergi dengannya melihat kembang api yang sepertinya berasal dari dekat monumen Jalesveva Jayamahe.
yah. tadi malam, indah.
saya masih ingat, tadi malam dia dengan sepeda kesayangannya berlari ke arah saya sambil berteriak menyanyikan lagu baru kesukaan saya Maliq n d'essentials - Coba Katakan.
coba coba katakan kepadaku bahwa kita sedang berjalan menuju satu alasan,
janganlah kau katakan bila kita memang tak ada tujuan, dari apa yang dijalankan
oh, dia pasti ingin melamar saya.
itu kalimat yang ada di otak saya tadi malam.
pagi ini, masih seperti tadi malam, indah.
saya mengenal Pamekasan dan semua isinya, berikut motto dari kabupaten ini: Madu Ganda Magesti Tunggal. meski entah apa artinya. namun saya tau, saya mengenal kota ini. saya mengenal laki-laki di hadapan saya pagi ini seperti saya mengenal kakak saya sendiri.
oh, saya jatuh cinta dengan orang ini.
itu kalimat yang ada di otak saya tadi pagi.
siang ini, saya packing dan menangis.
lepaskan Pamekasan dan kembali menuju Jakarta - my life.
siang ini, saya masih mencintai Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Gerbangkertosusila, jembatan Suramadu, sawah-sawah milik Pak Lek, pedagang-pedagang sayur galak di pasar tradisional langganan Bu Lek saya, tapi saya harus kembali.
sempat saya berfikir, tempat saya bukan di sini saat ini. entah nanti.
sudahlah mas, lupakan saya.
jangan beri harapan.
saya bisa maafkan apa yang terjadi siang ini.
haaaaahhhh.
Madura, Madura, dan Madura.
saya jatuh cinta dengan Pulau ini.
terutama manusia satu itu.
langit terlihat sangat indah biru-putih dan agak oranye karena matahari tak mau diam saja tertutupi oleh sang awan.
saya menstarter Rush ini dan lari 60 km/jam dari parkiran ilegal di jembatan yang sedikit sepi siang ini.
bergegas meninggalkan Pulau Madura dan segala keindahannya.
terlebih manusia satu itu.
laki-laki berpostur sedang, berkulit agak gelap, namun manis sekali saat ia tersenyum.
saya pergi dengan berat hati sejujurnya.
saya masih ingat, tadi malam saya pergi dengannya melihat kembang api yang sepertinya berasal dari dekat monumen Jalesveva Jayamahe.
yah. tadi malam, indah.
saya masih ingat, tadi malam dia dengan sepeda kesayangannya berlari ke arah saya sambil berteriak menyanyikan lagu baru kesukaan saya Maliq n d'essentials - Coba Katakan.
coba coba katakan kepadaku bahwa kita sedang berjalan menuju satu alasan,
janganlah kau katakan bila kita memang tak ada tujuan, dari apa yang dijalankan
oh, dia pasti ingin melamar saya.
itu kalimat yang ada di otak saya tadi malam.
pagi ini, masih seperti tadi malam, indah.
saya mengenal Pamekasan dan semua isinya, berikut motto dari kabupaten ini: Madu Ganda Magesti Tunggal. meski entah apa artinya. namun saya tau, saya mengenal kota ini. saya mengenal laki-laki di hadapan saya pagi ini seperti saya mengenal kakak saya sendiri.
oh, saya jatuh cinta dengan orang ini.
itu kalimat yang ada di otak saya tadi pagi.
siang ini, saya packing dan menangis.
lepaskan Pamekasan dan kembali menuju Jakarta - my life.
siang ini, saya masih mencintai Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Gerbangkertosusila, jembatan Suramadu, sawah-sawah milik Pak Lek, pedagang-pedagang sayur galak di pasar tradisional langganan Bu Lek saya, tapi saya harus kembali.
sempat saya berfikir, tempat saya bukan di sini saat ini. entah nanti.
sudahlah mas, lupakan saya.
jangan beri harapan.
saya bisa maafkan apa yang terjadi siang ini.
haaaaahhhh.
Madura, Madura, dan Madura.
saya jatuh cinta dengan Pulau ini.
terutama manusia satu itu.
Labels:
bangkalan,
coba katakan,
jalesveva jayamahe,
lia dewi,
madura,
maliq n d'essentials,
pamekasan,
sepeda
Subscribe to:
Posts (Atom)