siang ini, saya berdiri sendiri di jembatan Suramadu.
langit terlihat sangat indah biru-putih dan agak oranye karena matahari tak mau diam saja tertutupi oleh sang awan.
saya menstarter Rush ini dan lari 60 km/jam dari parkiran ilegal di jembatan yang sedikit sepi siang ini.
bergegas meninggalkan Pulau Madura dan segala keindahannya.
terlebih manusia satu itu.
laki-laki berpostur sedang, berkulit agak gelap, namun manis sekali saat ia tersenyum.
saya pergi dengan berat hati sejujurnya.
saya masih ingat, tadi malam saya pergi dengannya melihat kembang api yang sepertinya berasal dari dekat monumen Jalesveva Jayamahe.
yah. tadi malam, indah.
saya masih ingat, tadi malam dia dengan sepeda kesayangannya berlari ke arah saya sambil berteriak menyanyikan lagu baru kesukaan saya Maliq n d'essentials - Coba Katakan.
coba coba katakan kepadaku bahwa kita sedang berjalan menuju satu alasan,
janganlah kau katakan bila kita memang tak ada tujuan, dari apa yang dijalankan
oh, dia pasti ingin melamar saya.
itu kalimat yang ada di otak saya tadi malam.
pagi ini, masih seperti tadi malam, indah.
saya mengenal Pamekasan dan semua isinya, berikut motto dari kabupaten ini: Madu Ganda Magesti Tunggal. meski entah apa artinya. namun saya tau, saya mengenal kota ini. saya mengenal laki-laki di hadapan saya pagi ini seperti saya mengenal kakak saya sendiri.
oh, saya jatuh cinta dengan orang ini.
itu kalimat yang ada di otak saya tadi pagi.
siang ini, saya packing dan menangis.
lepaskan Pamekasan dan kembali menuju Jakarta - my life.
siang ini, saya masih mencintai Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Gerbangkertosusila, jembatan Suramadu, sawah-sawah milik Pak Lek, pedagang-pedagang sayur galak di pasar tradisional langganan Bu Lek saya, tapi saya harus kembali.
sempat saya berfikir, tempat saya bukan di sini saat ini. entah nanti.
sudahlah mas, lupakan saya.
jangan beri harapan.
saya bisa maafkan apa yang terjadi siang ini.
haaaaahhhh.
Madura, Madura, dan Madura.
saya jatuh cinta dengan Pulau ini.
terutama manusia satu itu.
Friday, January 01, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 komentar asik:
ini fiksi apa bukan lid?
klo bukan aku tau siapa si madura itu?
tukang sate langgananmu kaan?
bukan. hahaha.
itu mah ibu-ibuk.
yg itu tu, tukang martabak sebelah sate.
yg pernah mergokin aku kokoran. hehe.
bukaaan, ini cuma fantasi saja saat saya dekat dgn orang madura mengagumkan itu. kamu tau siapa.
tolong di catat nduk: MENGAGUMKAN.
Post a Comment