skip to main | skip to sidebar

inilah saya, yang gendut berbaju hijau berkacamata batman.

inilah saya, yang gendut berbaju hijau berkacamata batman.

saya itu, mmm, bagaimana yah. saya itu ya lia dewi.

My Photo
Lia Dewi
beautiful, young and fresh, but not slim. ahaha ,.. I love chocolate, so that i am Fat. (with a big F, indeed). Saya suka sekali bernyanyi. saya menyanyikan lagu apapun, mulai dari The Cure, Avenged Sevenfold, Mariah Carey, sampai Bill & Brod dan Waldjinah. Saya suka tertawa. haha
View my complete profile

mari bertemaaann

  • facebook
  • twitter

tulisan saya

  • ► 2015 (1)
    • ► October (1)
  • ► 2014 (2)
    • ► September (1)
    • ► January (1)
  • ► 2013 (6)
    • ► November (1)
    • ► July (1)
    • ► April (2)
    • ► March (2)
  • ▼ 2012 (11)
    • ▼ September (1)
      • Saya kangen sama Bu Guru..
    • ► July (1)
      • Singapore Trip #Part 2
    • ► June (1)
      • Singapore Trip #Part1
    • ► April (2)
      • My iPod Playlist
      • This could be a coincidence
    • ► March (2)
      • Panitia Pernikahan 2
      • Panitia Pernikahan
    • ► February (3)
      • Hijab Tutorial 1
      • The Weekend Freshness
      • JUMU'AH MUBAROK
    • ► January (1)
      • WISATA KULINER DI BATU, JAWA TIMUR
  • ► 2011 (22)
    • ► December (3)
    • ► October (2)
    • ► September (2)
    • ► August (10)
    • ► July (3)
    • ► June (1)
    • ► February (1)
  • ► 2010 (11)
    • ► December (1)
    • ► November (1)
    • ► October (2)
    • ► May (1)
    • ► February (2)
    • ► January (4)
  • ► 2009 (36)
    • ► December (3)
    • ► September (7)
    • ► August (4)
    • ► July (5)
    • ► June (3)
    • ► May (10)
    • ► April (2)
    • ► March (2)

Feel free to follow my twitter :)

online gambling insider.ca

thanks for coming.. \(^^,)/

Subscribe To

Posts
    Atom
Posts
All Comments
    Atom
All Comments

There is always a rainbow after the rain

If you love the rainbow, you have to love the rain too.

Tuesday, September 18, 2012

Saya kangen sama Bu Guru..


Mata pelajaran favorit saya adalah bahasa asing, terutama adalah bahasa inggris. Berhubung saya bersekolah di sekolah dasar Islam, mata pelajaran bahasa arab juga di pelajari sejak kelas 1.
Samar di dalam ingatan, hanya  1 guru yang mengajar kelas saya dan beliau mengajar semua mata pelajaran. Yap. Mulai dari matematika sampai ke bahasa sunda. Eh ya ya, benar! Bu Lutfiyah Mufidah mengajar semua pelajaran!
Beliau yang memperkenalkan boso londho alias bahasa inggris ke saya. Kalau kata ibuku, bahasa inggris itu luar biasa. "Ibuk iku seneng wi, lek ngerungokno uwong ngomong WAS WES WOS."
Bu Lutfi, dengan anggunnya memperkenalkan saya dengan They, We, I, You. (Di baca Dewiayu biar gampang di ingat).
Sontak seisi kelas ramai men-ciye ciye kan saya yang bernama Dewi dan di bilang ayu atau cantik oleh Bu Lutfi.
Ternyata, jatuh cintanya saya dengan Bu Lutfi cukup sampai di kelas 3 saja karena di gantikan dengan guru lain.
Sewaktu saya kelas 4, Bu Lutfi menikah dengan Pak Suparmin yang berprofesi sebagai satpam RS St. Carolus dan kita di undang!
Setahun kemudian, Bu Lutfi melahirkan anak pertamanya dan saya bersama 6 teman sekelas mengumpulkan uang membeli selimut bayi. Dengan tingkat kesoktauan maksimal, kami bertujuh sampai juga di rumah Bu Lutfi. Rumah petak satu-satunya yang berada di pinggir lapangan dan di samping sawah. Kami yang kebanyakan tinggal di perumahan merasa ada sesuatu yang harus diperbincangkan namun tidak kita bahas.
Sesampai di rumah, saya menceritakan kondisi Bu Lutfi kepada Ibu dan Bapak. Dengan cara yang amat bijaksana, ibu yang dulu adalah guru TK menjelaskan apa itu remunerasi dan kesejahteraan yang seharusnya bisa diperoleh para guru.
Saya yang saat itu berumur 10 tahun dan keterlaluan sok tau ini berkesimpulan: Guru gajinya sedikit.

Alhamdulillah selama di SMP saya di ajar dengan guru yang mampu menghipnotis saya untuk selalu pay attention di jam pelajaran beliau. Lucky me, it is English subject.
Saya secara resmi mencetuskan kalau bahasa inggris adalah mata pelajaran favorit saya dan itu berkat Bu Lutfi.
Kali ini, guru bahasa inggris saya juga perempuan. Namanya Bu Oki. Teman-teman takut sama Bu Oki karena beliau pembawaannya tenang namun tegas. Jadi jangan heran kalau beliau nggak segan buat mengusir murid keluar kelas pas ketauan ngobrol.
Entah kenapa, Bu Oki sering mengajak saya main ke rumahnya. Kalau kata anak-anak sih, saya itu anak emas karena memang selalu yang terbaik di pelajaran beliau. (Ah jadi malu sayah)..
Bu Oki pernah bertanya apa cita-cita saya dan saya jawab sekenanya. Jadi guru.
Bu Oki adalah motivator yang baik karena itu saya jadi lupa dengan kesimpulan masa SD kalau gaji guru itu sedikit.

Di SMA, guru bahasa inggris sayapun menakjubkan. Perempuan pula. Bu Nurhasanah namanya. Beberapa kali saya diikutkan lomba debat bahasa inggris mewakili sekolah.
Pernah satu hari beliau menjelaskan apa itu Sekolah dan Universitas Terbuka.
Selulusnya dari SMA, saya memutuskan untuk mendaftar di Universitas Terbuka jurusan Komunikasi. Saya pingin jadi tourist guide dan penyiar berita. Lagi-lagi saya bimbang apa cita-cita saya.
Namun, IP semester 1 saya cuma 2 koma dikit. Saya iseng main ke rumah Bu Nurhasanah dan curhat masalah IP. Tebak saja! Beliau menyarankan saya alih kredit ke jurusan bahasa inggris.

Dari ketiga guru favorit saya tersebut bisa dibuatkan diagram perbandingan berapa waktu dan tenaga yang di gunakan untuk membuat silabus, mengajar murid-murid yang hobi nawar dengan berapa nominal remunerasi yang di dapat. Apa setimpal?

Yap. Inilah saya. Seorang perempuan berusia 24 tahun yang meninggalkan pekerjaan kantor dengan fasilitas plus kesejahteraan dan memilih menjadi seorang guru bahasa inggris dengan remunerasi seadanya.
Terserah orang mau bilang apa.
Hidup kan pilihan. Namun menjadi guru itu adalah keputusan yang harus di pertanggung jawabkan. Ilmu yang di dapat dan di sampaikan kepada murid-murid itu priceless. Selalu kurang jika berbanding dengan gaji, berapapun itu.

Saya kangen Bu Guru..

author Lia Dewi @ Tuesday, September 18, 2012 2 komentar asik
Labels: #IDberkibar, guruku, guruku pahlawanku, pahlawanku

Tuesday, July 31, 2012

Singapore Trip #Part 2

Sebelumnya, mau kasih tau aja nih. Ada beberapa temen yang minta dibuatin itinerary jalan-jalan ke Singapore.
Dan kalau anda butuh info spot mana aja yang harus di kunjungi di Singapore, boleh kok e-mail ke saya bukananakgaul@gmail.com
Semoga saya bisa bantu. Hehe.

Mulai dengan tempat keren dan gratis dulu yuk!

Changi Airport






Maaf ya kalau fotonya kurang oke. Maklum buru-buru dan cuma pakai handphone.
Kenapa Changi saya bilang keren?
Yap. Good question.
Awalnya ya karena saya senang dengan eskalator horizontalnya.
Di Jakarta mah yang seperti itu cuma ada di SEAWORLD Ancol. Hehe.
Trus lapar? Eh lapar mata apa perut nih?
Kalo lapar perut, langsung lah keluar imigrasi dan ke Burger King berlabel halal di dekat pintu keluar.
Tapi kalo lapar mata sama parfum, nanti dulu.
Pas mau balik lagi ke Indo aja baru belanja.
Beli parfum di duty-free Changi Airport memang recommended! Lebih murah dan ada beberapa yang ga di jual di Indonesia.
Coklat yang di jual per-ons dengan harga yang lumayan. Lumayan mahal buat saya. Cuma 2,5 sampai 4 dollar Singapore per bungkusnya. Ya sekitar 20000-30000 rupiah lah yah. Tapi ada kok yang lebih murah dr itu.
Saya gak pay more attention sama toko coklat tersebut karena udah dapet coklat merlion di Bugis Street.
Yang ini di bahas di Singapore Trip part selanjutnya saja yah;)
author Lia Dewi @ Tuesday, July 31, 2012 0 komentar asik
Labels: main-main, Singapore, travelling, trip

Monday, June 04, 2012

Singapore Trip #Part1

Blogging live from Singapore
Hahaha.
*Lho, kenapa start dengan ketawa dew?
Gapapa. Saya nya lebay aja ngasi kalimat permulaan macem begitu buat postingan.
Iyak. kali ini saya sedang memanfaatkan internet gratis yang di sediakan oleh hostel backpacker yang cihuy ini.
Beralamatkan di jalan Serangoon nomer 624, sebenarnya mudah di temukan.
letak hostel  http://www.thehivebackpackers.com dekat dengan rumah susun Boon Keng.
otomatis juga dekat dong dengan Boon Keng MRT stasiunnya.
Nah, itu dia saudara-saudara, berhubung jalan keluar stasiun MRT tersebut buanyaaak banget, saya gak nemu-nemu cara kesini ituh bagaimana.
percaya gak sih bok,
pas landing pagi tadi di Changi, kan harusnya lempeng aja tuh naik MRT nya kesini,
ya tapi kenapa dah ga tau nih ah, peta setumpuk ini gak gampang di mengerti.
(eh apa saya yang kelewat tulalit ya? haha)
Udah gitu nyerah, nongkrong depan halte nyari bus yang bisa nganterin saya kesini.
Oh iya, buat yang mau backpackeran ke Singapore pertama kali dan bingung mau kemana, check this one out, baby!

Okay. let's begin the itinerary!
Saya harus punya passport. Kalo gak punya paspor di jamin deh gak akan bisa keluar negeri! (Yaiyalah dew).
Udah tau belum bikin paspor itu dimana dan gimana caranya? Nah, kalo itu, tergantung tempat tinggal kamu.
Berhubung saya berKTP Bekasi, saya buatnya di kantor imigrasi tingkat 1 Jakarta Timur.
Letaknya persis sebelah LP Cipinang.
Dulu ituh taun 2009, bikin sendiri cuma 285 ribu lho. Dengan catatan: Ngurus sendiri. Tanpa calo.
Tapi ya gitu deh, 3 minggu berturut-turut mesti dateng kesana baru deh kelar.
Lanjut kakaaakk. Kalo udah punya paspor terus di apain dew?
Ya jangan di jilatin juga kaaakkk...
Punya duit gak? Hehe kalo punya mah langsung aja booking LCC alias Low Cost Carrier dengan tujuan Singapore.
Banyak kok, ada AirAsia, Tiger Airways, Jetstar, dll.
*Gimana dew kalo duit gue kebanyakan?
Oh itu mah terserah saja kalau anda mau naik Garuda Indonesia atau Qatar Airways (berhubung kebanyakan duit, nanggung banget kalo cuma ke S'Pore, sekalian aja sonoh ke Dubai! *yee ngiri tuh*

Kan kan kan udah booking tuh, terserah dah mau via website ataupun ke travel agent.
Nih yah, anggep aja udah hari H dan pesawatnya AirAsia.
Monggo check in di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, nanti itu, boarding pass dan paspormu bakalan di verifikasi dulu sama orang maskapainya. Kalo bawaannya banyak, brati masuk bagasi.
Yang artinya, bakalan nunggu agak lama nanti buat bongkaran pesawat di Changinya.
Trus kita di suruh masuk ke zona-zonaan di lantai 2. Di cek lagi sama petugas imigrasi.
Oh iyaaa, gak usah panik kalo tas / kopermu di scan, asal jangan bawa benda tajam ya kakaaakk:)

Yah setelah itu juga jangan ngamuk yak, kalo boarding passmu di sobek sama petugas bandara! Karena emang harus gitu. Hahahaha.
Nanti naik shuttle bus nyamperin tempat parkiran pesawat tersebut. Yaudah lah yah terus naik. Jangan bengong di bawah sayap pesawat sambil ngelus-ngelusin pesawatnya. *lah, itu mah gue yak*

Wuzzzzz...
Burung besi tersebut InsyaAllah terbang dengan gagahnya dan selamat.
Sesampai di Changi, langsung aja dah ngantri lagi ke petugas imigrasi.
Tapi terserah juga sih kalo mau duduk-duduk dulu makan Burger King yang ada label halalnya. Eh kenapa di Jakarta kagak ada yak? Nah loh...
Mau beli simcard? Ada Singtel yang bisa di beli di counter bank UOB atau Starhub di sampingnya. Mau tuker uang juga boleh. Ya tapi agak mahal 50 sampe 100 rupiah gitu dah per Sin Dollarnya.

Eh mau naik MRT, Shuttle Bus atau Taxi nih?
Terserah. Tapi enakan MRT, biar skalian banding-bandingin sama KRL Commuter Line di Jakarta.
Yep. Naik shuttle train dulu dari Changi Term1 ke Term2. Soalnya stasiun MRT Changi itu ya di terminal 2.
Beli ticketnya kayak di vending machine (itu loh, mesin cola yang tinggal masukin koin dan pencet-pencet aja)

*Foto menyusul.*

Jadi begini, agak mirip KRL CL lah yah, naik dari Bekasi terus turun di Manggarai abis itu nebeng yang arah Tanah Abang kalo mau turun di Sudirman.
*Dew, kenapa curhat?
Dari Changi MRT turun di Tanah Merah, keluarnya di pintu kiri. Terus tunggu kereta yang jalur ijo kalo di peta. Naik deh tuh... dan turun di Outram Road. Ngoper lagi, yang ke arah Punggol. Tapi turun di Boon Keng.
Nengok dikit, nemu deh The Hive Backpackers yang recommended ini bercat kuning-item bertemakan rumah lebah. *Semoga nasib kalian ga kayak gue yang kesasar sampe Tekka Center*

Check in, mandi, simpen tas / koper di loker dan bersiaplah untuk berpetualang di negara mungil ini. Yihaaaa!!!

*to be continue

author Lia Dewi @ Monday, June 04, 2012 1 komentar asik
Labels: aamin, awesome, backpacker, e-mail, gaul, lovable, main-main, Singapore, singapura, the hive

Saturday, April 28, 2012

My iPod Playlist

Sore ini, saya duduk tepat di depan patung Merlion.
Berfikir keras apakah kamu layak untuk di pertahankan.
Seperti kamu menahanku saat aku mau selesaikan hubungan ini dengan sebuah tanda titik.

Ku nyalakan iPod ku. Memainkan sebuah lagu lama kesukaan guru SD ku di Jakarta dulu, Krisdayanti - Menghitung Hari.
Ah, semakin perih rasanya.
Ku perhatikan seorang anak kecil berusia 3 atau 4 tahun, yah mungkin seumuran anakmu membawa lolipop sedang berlari ke arah Merlion.
Kalau saja kamu mau meninggalkan Kuala Lumpur dan stay bersama anak laki-lakimu yang kamu titipkan ke ibumu di Jakarta, pasti aku tidak akan menggalau seperti ini di sini.
Lagu yang terputar secara acak di iPod touch yang kamu belikan dulu sebagai hadiah anniversary 1 tahun perkenalan kita memainkan lagu dari Rio Febrian - Bertahan.
Lho, tersadar jika lagu-lagu di dalam playlist ini amat sangat penuh dengan sindiran dan nyinyir.
Minggu depan aku kembali ke Jakarta. Bertemu kamu yang katanya mau bicara sesuatu. Penting.
Kamu tau nggak?
Aku belum beli tiket.

Now Playing: Travis - Marry me.
Aku tau kamu mau bicara apa. Beside I know that you are going to propose me..
And in other side I know it suddenly. Yes, it is!
Aku sudah tau sebenarnya kamu kenal dengan seseorang yang ku temui di sekitaran Kampong Glam dan sekarang menjadi teman satu flatku.
Dia Sabine, gadis cantik luar biasa blasteran Jerman-Arab yang memang sudah 5 tahunan tinggal di Singapore.
Dan ternyata kamu bukan hanya sekedar kenal dia, semakin tak percaya dengan perihnya kenyataan saat kusadari alasan mengapa kamu sama sekali tidak mau menemuiku di sini.
Aku sudah tau, Sabine itu mantan istrimu.

Ku matikan iPod menyedihkan ini karena sudah hampir maghrib, aku mau ke Sultan Mosque. Jalan kaki saja, tidak mau naik MRT.
Malu dengan penumpang lain kalau ketahuan aku menangis.
author Lia Dewi @ Saturday, April 28, 2012 0 komentar asik
Labels: iPod, Jakarta, Kampong Glam, Kuala Lumpur, Merlion, MRT, park, Sabine Al-Munaf, Singapore, sultan mosque

Monday, April 16, 2012

This could be a coincidence

Firstly, I know what is the aim to take this way.
The answer is YOU!
Okay, let me explain this thing once more.
You came to me with something that you called love.
To be frank, that time I don't know how to deal with, so I refuse.
Fool me? Yeah. Poor me.





If you read this, you must be know what was in my mind.
Just like that fish boat, either need a sailor to accross the sea or a port to moor, to tie up.
author Lia Dewi @ Monday, April 16, 2012 0 komentar asik
Labels: coincidence, ikan, kapal, kapal ikan, moor, you

Saturday, March 17, 2012

Panitia Pernikahan 2

Ada yang ketinggalan. Hehe.
Buat temen gue, Siti Istia & Prima.
Selamat menikah!
Semoga langgeng. Punya anak yang banyak. Aamin.

Mereka bakal stay di Bali karena sang pengantin pria kerja di Ngurah Rai airport.

Okay. Sekian dari saya.
Sekali lagi SELAMAT!
Semoga jadi keluarga yang sakinah, penuh cinta dan penuh kasih sayang.
Barrakallah.
author Lia Dewi @ Saturday, March 17, 2012 0 komentar asik
Labels: bali, barrakallah, garuda, ngurah rai, panitia, pernikahan, selamat

Panitia Pernikahan

Have a new day, buddy!

Masih pagi ya?
Oh bener.
Saya sedang di rumah teman dan saya masih ngantuk.

Ini adalah pengajian pra-nikah teman saya. Sebenarnya bingung juga ya, dibilang teman tp saya hampir ga pernah ngobrol sejak awal kenal. Punya nomer hapenya pun enggak.
Ya jadi tuh yg mau nikah ini adalah salah satu murid ibu saya dan keluarga si calon pengantin minta tolong supaya saya dan ibu jadi panitia pernikahan.
Yak,tepatnya sih ya,kami berdua (saya dan ibu) pegang kontrol di resepsi minggu depan.
Just to make sure that everything is okay and under control.

Beberapa kali jadi panitia pernikahan tuh rasanya gimana gituh. Apa bakalan jadi seksi sibuk melulu?
Agak gimana deh rasanya. Memang sih umur mereka semua di atas saya. Tapi gimana yah,aduh susah ngungkapinnya.
(Edisi bingung sendiri)

Yang mesti di cross check di resepsi nanti itu sbb:

Standby lebih awal di gedung alias dateng lebih dulu. Berhubung resepsinya itu jam 7 malem, jadi saya harus siap dr dzuhur.
Di sana, ketemu EO dan cek apa apa aja yg di pesan untuk resepsi seperti karpet, jumlah kursi, dan dekorasi.
Agak sorean ketemu sama org Catering, cek semuanya.
Capek? Pasti.
Nah,enaknya pake seragam juga ga yah? Pake aja deh. Soalnya kalo pake baju kondangan biasa, bakal di anggep orang EO atau orang catering. Hahaha
Okay, beberapa jam lagi menuju acara. Saya harus dandan juga siap-siap.

Semoga saya ketemu jodoh yang bener. Aamin.
#NoKlimaks
author Lia Dewi @ Saturday, March 17, 2012 0 komentar asik
Labels: aamin, bingung, jodoh, noklimaks, panitia, pernikahan

Sunday, February 12, 2012

Hijab Tutorial 1

"Rosul itu adalah pembawa kabar gembira"
Sepotong kalimat yang saya dapat dari Bapak Ustadz Sarmidi, guru kelas belajar kajian Al-Quran setiap hari minggu.
Yap. Itu aktifitas rutin saya selain Kuliah dan Kerja. InsyaAllah saya bisa terapkan syariat islam yang telah saya pelajari, dan di praktekan di kehidupan nyata.
Aamin.

Tadi, sepulangnya saya nggak punya kegiatan lagi. Mau nonton Kak Farah masak, udah abis, ini jam setengah 11, tanggung banget kalo tidur. Masak buat lunch, udah ibu yang masak. Belajar? UAS udah selesai. Online? Semaleman udah OL sampe kuotanya habis.

Baru aja mau ganti baju rumahan, tiba-tiba adik nyeletuk: Model jilbab lo baru lagi ya kak?
Hihihi. Saya ngaca dan ketawa setan.
Adik saya yang lainnya lagi mainan ayam. Saya panggil dia dan saya minta tolong menyiapkan kamera dan tripodnya.

Berikut adalah hijab style dadakan yang jadi aja gituh karena terburu-buru tadi pagi. Hehe;p






Yang dibutuhkan adalah:
1. Inner ninja (pake inner biasa juga bisa kok)
2. Pashmina
3. 1 sampai 3 buah jarum pentul (bisa disisipkan di atas kepala kalau takut melorot)

Bismillah. Selamat mencoba, girls!
author Lia Dewi @ Sunday, February 12, 2012 0 komentar asik
Labels: hijab, hijab tutorial, pashmina, tutor

Friday, February 03, 2012

The Weekend Freshness

Selamat hari sabtu, kawan!

Waktunya liburan, enaknya kemana ya? ..
Eh istirahat deh. Setelah 1 minggu penuh selalu berangkat jam 7 pagi dan pulang hampir selalu jam 11 malam.
Hmm, bukan bukan! Tayangan TV sepertinya lebih menarik.
Ambil remote dan estafet #NowWatching Wisata Kuliner nya Pak Bondan Winarno, Gula Gula nya Om Bara Pattirajawane dan Ala Chef nya Kak Farah Quinn.
Aksi mereka berhadapan dengan kuliner membuat saya tergiur untuk turut ikut syuting, eh ikut masak dan makan maksudnya. Hehe.
Berarti waktunya untuk ke pasar. Horeeee..

Yap. Berhubung saya haus dan di rumah gak ada air galon (jadinya saya pakai air hangat rebusan) saya putuskan untuk membuat minuman saja.

Sebetulnya ide minuman ini berawal dari ingatan saya saat berkunjung ke Plaza Indonesia pada jam kerja. Hehe,bukan madol loh. Tapi hunting kaos dan jaket untuk urusan kantor.
Lelah memasuki belasan toko, saya dan superior saya memutuskan untuk beli minum dan kembali ke kantor.
Nah, saya pesan minuman Es Limun ini. Ada Lemon Grass nya lho.
Dan hari ini saya membuat yang semacam itu namun dibutuhkan sedikit eksperimen kecil untuk sebuah cita rasa yang orisinil. *Asedaaap;)

Yang dibutuhkan untuk 2 gelas adalah:
3 buah Lemon
3 batang Lemon Grass
1 sendok Teh Tubruk
2 sendok madu sumbawa
dan Es teh beku yang sudah di hancurkan.







I name it The Weekend Freshness. Enak loh, menyegarkaaaann.. di mulut tuh terasa banget ciri khas minuman jaman dulu. I may say this is the cutting edge sensation.
Hehe. Okay guys, just try it!
author Lia Dewi @ Friday, February 03, 2012 0 komentar asik
Labels: beverages, dapur, lemon grass, liburan, televisi, weekend

JUMU'AH MUBAROK

Selamat hari baru, kawan!

Thanks GOD it’s Friday.
Ini hari jum’at. Dan artinya it’s time to go to PasJum, alias pasar jum’at.

Lokasinya di depan Wisma BNI 46 sekitar 100 meter dari gedung kantor saya, Wisma Keiai – Sudirman.

Dijadwalkan hampir tiap hari jum’at saya dan beberapa teman wanita selalu ke sana saat jam makan siang.

Waktu istirahat lebih panjang 20 menit ketimbang hari Senin sampai Kamis.

Sebuah kebijakan perusahaan untuk memberikan hak-hak karyawan termasuk melaksanakan ibadah solat jum’at.

Memangnya ada apa saja di sana?

Menurut saya, pasar jum’at yang ini lebih kurang seperti pasar kaget di tempat-tempat lain.

Ada penjual pakaian mulai dari baju bayi, balita, sampai baju untuk orang dewasa. Teman sekantor saya pernah beli atasan yang lucu (Hadeh. Begini nih cewek. Mau ngomong bagus aja jadi lucu. Hadeuh.) Ada juga berbagai macam pernak-pernik dan aksesoris seperti halnya jepitan rambut, kunciran, bando, shawl.

Yah, pakaian doang? Gak ada yang bisa dimakan apah??

Weits, itu diaa.. favorit saya dan teman-teman adalah es potong. Tau kan, yang 2000an itu loh.
Es krim durian juga ada.

Oh iya, hari ini waktu saya lebih banyak di habiskan di dalam showroom.

Yang artinya sebelah selatan gedung. Jendela di showroom itu besar. Jelas sekali kalau mau lihat sekeliling.

Apa saja yang terlihat dari jendelamu itu dew?
Gedung MPR, Citywalk, Hotel Sahid, Tanah Abang, Hotel Hyatt Grand Indonesia, Senayan, juga Hotel Shangri-la dan Wisma BNI 46 tentunya yang berada di belakang gedung.


Berikut ini beberapa foto yang saya ambil dari lantai 16.

Enjoy!




author Lia Dewi @ Friday, February 03, 2012 0 komentar asik
Labels: kerja, lia dewi, pasar, sahabat, sudirman

Sunday, January 15, 2012

WISATA KULINER DI BATU, JAWA TIMUR

Pertama-tama saya mau tanya dulu nih.
Apa yang anda ekspektasikan saat bertandang ke kota Batu - Malang Jawa Timur?
Possible answers:
1. Udaranya yang sejuk.
Oh itu pasti. Di siang hari, meski terik matahari menyengat namun angin yang amat sangat dingin masih terasa. Trust me! Mandi pas siang bolong pun rasanya males banget. Lha wong airnya dingin kayak aqua botol di kulkas.

2. Tempat rekreasi.
Setuju. Beberapa tahun belakangan ini banyak investor asing maupun warga Batu sendiri yang membangun tempat-tempat rekreasi baru untuk keluarga. Nanti di judul postingan lain saya akan menyebutkan mulai dari yang jaman dahulu kala sampai yang sekarang sedang dibangun.

3. Wisata kuliner dan oleh-oleh khas Batu.
Nah, ini dia. Buat The Jakartans kayak kita gini (baca: warga Jakarta) kota Malang identik dengan Cwie Mie juga Bakso. Namun, buat penduduk di sana, Bakso yang populer malah Bakso Solo. Jarang di temui pedagang bakso keliling ataupun warung yang menggunakan label "Malang" setelah kata "Bakso" pada gerobak atau papan namanya. Dan jika anda mau bukti, silakan cari kata "Solo" setelah kata "Bakso" pasti banyak anda temui. Bakso Solo di Batu gak kalah luar-biasa-enaknya dengan Bakso Malang di Jakarta. Saya punya warung favorit. Yaitu di Jalan Raya Diponegoro, depan Gang Kampung Contong. Jika anda berjalan dari arah Malang, warung tersebut di sisi kiri anda. Jangan sungkan, pesan semangkuk bakso dan jeruk manis panas (mereka sih menjual es jeruk atau es teh manis, tapi dengan udara sedingin itu, saya berani bertaruh kalau anda akan menyesal sudah pesan minuman dingin. Hehe). Di meja disediakan 2 macam saus. Yaitu sambal dan saus tomat. Mau makan ala penduduk setempat? Minta sundhuk'an sama yang jual. Nanti anda diberi sebatang lidi yang berukuran seperti tusuk sate namun lebih kecil. Yah sepanjang telunjuk. Anda juga akan diberi sebuah wadah seperti piring kecil berdiameter sekitar 5 cm berwarna merah atau biru.
Caranya: Tuang saus tomat ke wadah tersebut dan cocol sebutir bakso yang sudah ditusuk ke sundhuk'an tersebut. Di jamin, anda pasti kurang kalau hanya semangkuk. Hehe. Selamat mencoba!
Tapi maaf Nyonya dan Tuan, di akhir 2011 lalu saya dapat kabar kalo warung Bakso Solo yang nikmat tersebut pindah. Saya belum tau pindahnya kemana. Nanti saya kabari lagi ya!
Sekarang waktunya mereferensikan CWIE MIE / MIE PANGSIT TERENAK SEPANJANG PERJALANAN KULINER SAYA yaitu Mie Pangsit REMAJA.
Sorry kalau saya agak heboh. Hehe. To be frank, ini memang enak.
Bertahun-tahun, pedagang Mie Pangsit Remaja yang bernama Mas Sulis ini membuat adonan mie nya sendiri. Nah, bisa dipastikan dong kalau kualitas terjamin, enak dan juga halal. Tak diragukan lagi kalau warung ini punya buanyaaak pelanggan tetap.
Berada di Pasar Sore Batu (dekat alun-alun Batu) yang artinya hanya buka dari sore sampai tengah malam dan setia dengan bentuk juga posisi warung tenda yang dari dulu begitu-gitu saja tidak membuat warung ini sepi. Nilai plusnya: Mas Sulis ini ramah.Dengan ditemani oleh partnernya, yang khusus hanya membuatkan minum ataupun menyiapkan mangkuk. Tapi jika Ia sedang sendiri, mie pangsit yang anda pesan akan di racik dan siap di meja anda lebih dulu, baru kemudian Ia menawarkan anda mau minum apa.
Menurut saya, segelas jeruk panas layak sebagai jodoh semangkuk Mie Pangsit atau Cwie Mie untuk anda nikmati saat dinginnya malam di Batu.
Bayar saja selembar 10 ribu rupiah perorang pasti masih ada kembalianya (jangan dolar atau yen, yang dagang nanti bingung gimana ngasi kembaliannya).
Okay. Sekian referensi hot spot di Batu - Malang dari saya.

Selamat traveling!
author Lia Dewi @ Sunday, January 15, 2012 1 komentar asik
Labels: bakso solo, Batu, cwie mie, cwie mie mas sulis, Malang, mie pangsit remaja, pasar sore, Wisata Kuliner
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod