tidak mau seperti banci

Tunggu, sepertinya saya ingin buang sampah ini.

Sampah yang membuat badan saya padat hingga saya malas bergerak.
Saya suka sekali makan, meski tak banyak. Saya hanya makan siang, porsi kucing pula. Tanpa sarapan, tapi makan malam saya menggila. Ah, sudah nasi gila, nasi jablay (yang ini saya makan 20 sendok jatah nya evi), kwetiau goreng juga. Mengerikan bukan?
Oh emjiiii, berat badan saya jadi 65 kg, itupun 2 minggu lalu. Saya tidak mau tambah besar lagi, segini saja cukup. Enough! Tinggi badan sayapun sudah maksimal untuk ukuran perempuan, apalagi ukuran kaki? WARNING: TARIK NAFAS DALAM” SEBELUM MEMBACA! Ukuran kaki saya: 43. sepatu converse saya 8,5. sudah, lupakan..

Saya suka sekali makan coklat. Sebentar sebentar.. sampah ini benar benar berteriak ingin di buang..

*lidew be right back

Setelah 10 menit kemudian.

Ya! Badan saya tambah besar. Mengerikan. Tuhan, maafkan saya. Tolong hentikan saya. Hentikan mulut saya ini megap-megap minta di supply. Cukuuuuuupp!!!
Diam kau mulut. Saya sudah gendut. Jangan minta apa-apa lagi. Saya tak sanggup makan lagi. Saya tak mau badan saya seperti banci.

Sekarang saatnya ke lapangan, menyusul a’deden, mbak rika, pak carlan, pak udin, rahman, dan mbak ratih yang sudah menunggu saya untuk bermain badminton bersama.
Doa saya: Tuhan, beri aku kekuatan untuk tidak makan melulu dan saya ingin rajin olahraga. Aamin.

Buddy, I’m commiiiinnggg..