Pertama-tama saya mau tanya dulu nih.
Apa yang anda ekspektasikan saat bertandang ke kota Batu - Malang Jawa Timur?
Possible answers:
1. Udaranya yang sejuk.
Oh itu pasti. Di siang hari, meski terik matahari menyengat namun angin yang amat sangat dingin masih terasa. Trust me! Mandi pas siang bolong pun rasanya males banget. Lha wong airnya dingin kayak aqua botol di kulkas.
2. Tempat rekreasi.
Setuju. Beberapa tahun belakangan ini banyak investor asing maupun warga Batu sendiri yang membangun tempat-tempat rekreasi baru untuk keluarga. Nanti di judul postingan lain saya akan menyebutkan mulai dari yang jaman dahulu kala sampai yang sekarang sedang dibangun.
3. Wisata kuliner dan oleh-oleh khas Batu.
Nah, ini dia. Buat The Jakartans kayak kita gini (baca: warga Jakarta) kota Malang identik dengan Cwie Mie juga Bakso. Namun, buat penduduk di sana, Bakso yang populer malah Bakso Solo. Jarang di temui pedagang bakso keliling ataupun warung yang menggunakan label "Malang" setelah kata "Bakso" pada gerobak atau papan namanya. Dan jika anda mau bukti, silakan cari kata "Solo" setelah kata "Bakso" pasti banyak anda temui. Bakso Solo di Batu gak kalah luar-biasa-enaknya dengan Bakso Malang di Jakarta. Saya punya warung favorit. Yaitu di Jalan Raya Diponegoro, depan Gang Kampung Contong. Jika anda berjalan dari arah Malang, warung tersebut di sisi kiri anda. Jangan sungkan, pesan semangkuk bakso dan jeruk manis panas (mereka sih menjual es jeruk atau es teh manis, tapi dengan udara sedingin itu, saya berani bertaruh kalau anda akan menyesal sudah pesan minuman dingin. Hehe). Di meja disediakan 2 macam saus. Yaitu sambal dan saus tomat. Mau makan ala penduduk setempat? Minta sundhuk'an sama yang jual. Nanti anda diberi sebatang lidi yang berukuran seperti tusuk sate namun lebih kecil. Yah sepanjang telunjuk. Anda juga akan diberi sebuah wadah seperti piring kecil berdiameter sekitar 5 cm berwarna merah atau biru.
Caranya: Tuang saus tomat ke wadah tersebut dan cocol sebutir bakso yang sudah ditusuk ke sundhuk'an tersebut. Di jamin, anda pasti kurang kalau hanya semangkuk. Hehe. Selamat mencoba!
Tapi maaf Nyonya dan Tuan, di akhir 2011 lalu saya dapat kabar kalo warung Bakso Solo yang nikmat tersebut pindah. Saya belum tau pindahnya kemana. Nanti saya kabari lagi ya!
Sekarang waktunya mereferensikan CWIE MIE / MIE PANGSIT TERENAK SEPANJANG PERJALANAN KULINER SAYA yaitu Mie Pangsit REMAJA.
Sorry kalau saya agak heboh. Hehe. To be frank, ini memang enak.
Bertahun-tahun, pedagang Mie Pangsit Remaja yang bernama Mas Sulis ini membuat adonan mie nya sendiri. Nah, bisa dipastikan dong kalau kualitas terjamin, enak dan juga halal. Tak diragukan lagi kalau warung ini punya buanyaaak pelanggan tetap.
Berada di Pasar Sore Batu (dekat alun-alun Batu) yang artinya hanya buka dari sore sampai tengah malam dan setia dengan bentuk juga posisi warung tenda yang dari dulu begitu-gitu saja tidak membuat warung ini sepi. Nilai plusnya: Mas Sulis ini ramah.Dengan ditemani oleh partnernya, yang khusus hanya membuatkan minum ataupun menyiapkan mangkuk. Tapi jika Ia sedang sendiri, mie pangsit yang anda pesan akan di racik dan siap di meja anda lebih dulu, baru kemudian Ia menawarkan anda mau minum apa.
Menurut saya, segelas jeruk panas layak sebagai jodoh semangkuk Mie Pangsit atau Cwie Mie untuk anda nikmati saat dinginnya malam di Batu.
Bayar saja selembar 10 ribu rupiah perorang pasti masih ada kembalianya (jangan dolar atau yen, yang dagang nanti bingung gimana ngasi kembaliannya).
Okay. Sekian referensi hot spot di Batu - Malang dari saya.
Selamat traveling!
Sunday, January 15, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar asik:
selain dingin tempat di batu, kayanya enak juga ya wisata kulinair ke batu. kapan2 mau coba ah
Post a Comment