Sayang, kamu tau gak?
Kamu selalu masuk di daftar doa-doaku tiap selesai sholat.
5 kali dalam 1 hari.
Terkadang bonus jadi 9 kali atau lebih.
Itu kalau aku sedang rajin sholat sunnah rawatib, dhuha, dan tahajjud.
Memang sih, kamu masuk di deretan paling akhir.
Karena urutan doanya itu buat:
1. Aku
2. Kedua orang tuaku
3. Umat muslimin dan muslimat di luar sana
4. Kamu
Sayang, kamu tau gak?
Mau tidurpun aku kadang suka doa buat kamu.
Biar kamu di sana sehat dan baik-baik saja.
Sayang, sudah dulu ya..
Mau tidur nih. Mau doa juga buat kamu.
Supaya di jodohin sama aku.
Aamin Yaa Robbal Alamin.
Sunday, August 28, 2011
Saya dan Kamu = Tom and Jerry
Saya dan kamu itu kayak Tom and Jerry.
Banyak gak akurnya.
Tapi kan Tom and Jerry pun ada versi akurnya. Ya kan?
Akur banget malah kayak saudara.
Malah kerjasama buat ngejahilin si Spike bulldog abu-abu itu.
Tapi ya gimana lagi yah.
Saya punya masalah sama kedua orang tua kamu.
Mereka yang ngurusin kamu dari kecil.
Dan saya gak pernah ngerasa sreg sama mereka.
Mau dipaksa gimana juga ya sala kalah.
Gak bisa deh pokoknya.
Tapi kamu..
Kamu bilang ke ibu saya kalo kamu merasa nyaman sama kedua orang tua saya.
Kamu sering cerita tentang hari-hari kamu di kantor sama bapak saya.
Kamu pun sering curhat tentang calon istri kamu yang tinggal di beda kota.
Kamu memang nyaman berada di antara kedua orang tua saya.
Tapi tidak dengan saya.
Saya gak bisa memaksa diri saya untuk nyaman jika ada kamu yang di samping ibu-bapak saya.
Lebih baik saya menjauh sebentar.
Silakan menikmati betapa humble-nya kedua orang tua saya sama kamu.
Saya dan kedua orang tuamu gak bisa dan gak akan bisa seperti kamu dan kedua orang tuaku.
Gak akan bisa.
Terima kasih karena kamu tidak memaksa.
Banyak gak akurnya.
Tapi kan Tom and Jerry pun ada versi akurnya. Ya kan?
Akur banget malah kayak saudara.
Malah kerjasama buat ngejahilin si Spike bulldog abu-abu itu.
Tapi ya gimana lagi yah.
Saya punya masalah sama kedua orang tua kamu.
Mereka yang ngurusin kamu dari kecil.
Dan saya gak pernah ngerasa sreg sama mereka.
Mau dipaksa gimana juga ya sala kalah.
Gak bisa deh pokoknya.
Tapi kamu..
Kamu bilang ke ibu saya kalo kamu merasa nyaman sama kedua orang tua saya.
Kamu sering cerita tentang hari-hari kamu di kantor sama bapak saya.
Kamu pun sering curhat tentang calon istri kamu yang tinggal di beda kota.
Kamu memang nyaman berada di antara kedua orang tua saya.
Tapi tidak dengan saya.
Saya gak bisa memaksa diri saya untuk nyaman jika ada kamu yang di samping ibu-bapak saya.
Lebih baik saya menjauh sebentar.
Silakan menikmati betapa humble-nya kedua orang tua saya sama kamu.
Saya dan kedua orang tuamu gak bisa dan gak akan bisa seperti kamu dan kedua orang tuaku.
Gak akan bisa.
Terima kasih karena kamu tidak memaksa.
Labels:
anda,
ibu di rumah,
kamu,
sahabat,
saudara,
tenang,
tom and jerry
DO YOU KNOW THAT I CAN'T SWIM? #2
If I got this right, you want to take us to Sambolo beach?
Near from Anyer, right?
Hey hey, wait a second.
"I can't swim. I've told you."
And you says "But you ever went to Tidung Island, right? And you have snorkeling.."
Aaaahhh. Up to you!
Do you see that our friends are agree with your suggestion?
I just can say: Idem.
Anywhere. Being with you, I think it's always okay.
Near from Anyer, right?
Hey hey, wait a second.
"I can't swim. I've told you."
And you says "But you ever went to Tidung Island, right? And you have snorkeling.."
Aaaahhh. Up to you!
Do you see that our friends are agree with your suggestion?
I just can say: Idem.
Anywhere. Being with you, I think it's always okay.
Labels:
luctor et emergo,
sahabat,
swim,
teman
Ada masalah dengan perbedaan suku, Bung?
Malam itu malam sabtu.
Saya dan delapan teman lainnya berkumpul di salah satu kedai kopi di sebuah pusat perbelanjaan.
Orang jaman sekarang menyebut moment berkumpul ini sebagai Quality Time.
Ya memang.
Ini waktu yang berkualitas untuk orang-orang kantoran dan bermobil seperti teman-teman saya ini.
Tidak termasuk saya, yang datang dengan naik angkutan umum.
Tapi kita sudah 3 tahun berteman.
Tak perlu datang pakai mobil jika ingin berkumpul seperti ini.
Toh mobil mereka masing-masing di parkir di basement.
Kami senang sekali berkumpul seperti ini. Tertawa.
Okay. Selesai prefix-nya.
Saya mulai cerita saja ya.
Salah satu teman saya angkat bicara.
Dia laki-laki dan semi gay. Mari sebut saja namanya Verry.
(Ya memang nama aslinya Verry. hahaha)
Verry: Bok, lu tau gak sih. Sekertaris gue orang Medan, umurnya udah 32. Pas umurnya 29, dia mau nikah sama orang non-Medan dan itu dilarang bokapnya bok. Kebayang ga sih loh?
Febri: Masa? Trus sampe sekarang dia belum nikah?
Verry: Belum. Gue kasian sama dia.
Maya: Ah bokapnya aja sono yang cariin calon buat anaknya. Tega banget dah umur segitu masih aja dilarang nikah karena gak satu suku. Hellooooo, masih jaman??
Hanna: Tau ih. Naudzubillahimindzalik dah.
Jasmine: Wah, lu bikin gue panik ah. Pacar gue orang Padang nih. Gue Makassar. Tapi semoga aja keluarganya gak seribet keluarga temen lu itu Ver..
Saya: Glek! (Mengunyah Glaze Donuts dan menelan ludah) Samaaa Jaaasss, gue lagi deket sama orang Padang nih, belum jadian. Gue ngerasa klop aja sama dia. Miris banget kali ya kalo dia gak di bolehin jadian sama orang non-Padang kayak kasus sekretarisnya Bang Verry.
Arief: Wah, beware aja lu, Dew! Biasanya emang gitu. Ceweknya juga mesti orang Padang.
Saya hampir-hampir menghabiskan 1 lusin donat yang ada di atas meja.
Saya mau mengguyur kepala saya dengan Cappucinno dingin yang sedang diminum Hanna.
Saya mau membeli kedai ini sekarang juga tapi bayarnya ngutang aja, bisa gak?
Eh, tunggu.
Khayalan ini begitu ekstrim.
Yang jelas, saya hanya tetap duduk di kursi empuk tanpa sandaran tersebut dan membalas ke Arief.
Saya: Hmm. Okay. Just wait and see.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Malam ini malam sabtu.
Dan ini hampir satu bulan setelah Quality Time tersebut.
Saya melihat profil Jasmine di facebook.
Statusnya dari In relationship menjadi Single.
Saya kirim wall ke Jasmine.
"Kamu putus?"
Dia menjawab beberapa jam kemudian.
"Iya dew. Gue putus. Tar aja cari lagi, biar taaruf sekalian"
Saya hanya bisa berdoa yang terbaik buat Jasmine.
Dan berbisik di depan notebook ini:
Semoga mereka putus bukan karena perbedaan suku.
Aamin.
Saya dan delapan teman lainnya berkumpul di salah satu kedai kopi di sebuah pusat perbelanjaan.
Orang jaman sekarang menyebut moment berkumpul ini sebagai Quality Time.
Ya memang.
Ini waktu yang berkualitas untuk orang-orang kantoran dan bermobil seperti teman-teman saya ini.
Tidak termasuk saya, yang datang dengan naik angkutan umum.
Tapi kita sudah 3 tahun berteman.
Tak perlu datang pakai mobil jika ingin berkumpul seperti ini.
Toh mobil mereka masing-masing di parkir di basement.
Kami senang sekali berkumpul seperti ini. Tertawa.
Okay. Selesai prefix-nya.
Saya mulai cerita saja ya.
Salah satu teman saya angkat bicara.
Dia laki-laki dan semi gay. Mari sebut saja namanya Verry.
(Ya memang nama aslinya Verry. hahaha)
Verry: Bok, lu tau gak sih. Sekertaris gue orang Medan, umurnya udah 32. Pas umurnya 29, dia mau nikah sama orang non-Medan dan itu dilarang bokapnya bok. Kebayang ga sih loh?
Febri: Masa? Trus sampe sekarang dia belum nikah?
Verry: Belum. Gue kasian sama dia.
Maya: Ah bokapnya aja sono yang cariin calon buat anaknya. Tega banget dah umur segitu masih aja dilarang nikah karena gak satu suku. Hellooooo, masih jaman??
Hanna: Tau ih. Naudzubillahimindzalik dah.
Jasmine: Wah, lu bikin gue panik ah. Pacar gue orang Padang nih. Gue Makassar. Tapi semoga aja keluarganya gak seribet keluarga temen lu itu Ver..
Saya: Glek! (Mengunyah Glaze Donuts dan menelan ludah) Samaaa Jaaasss, gue lagi deket sama orang Padang nih, belum jadian. Gue ngerasa klop aja sama dia. Miris banget kali ya kalo dia gak di bolehin jadian sama orang non-Padang kayak kasus sekretarisnya Bang Verry.
Arief: Wah, beware aja lu, Dew! Biasanya emang gitu. Ceweknya juga mesti orang Padang.
Saya hampir-hampir menghabiskan 1 lusin donat yang ada di atas meja.
Saya mau mengguyur kepala saya dengan Cappucinno dingin yang sedang diminum Hanna.
Saya mau membeli kedai ini sekarang juga tapi bayarnya ngutang aja, bisa gak?
Eh, tunggu.
Khayalan ini begitu ekstrim.
Yang jelas, saya hanya tetap duduk di kursi empuk tanpa sandaran tersebut dan membalas ke Arief.
Saya: Hmm. Okay. Just wait and see.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Malam ini malam sabtu.
Dan ini hampir satu bulan setelah Quality Time tersebut.
Saya melihat profil Jasmine di facebook.
Statusnya dari In relationship menjadi Single.
Saya kirim wall ke Jasmine.
"Kamu putus?"
Dia menjawab beberapa jam kemudian.
"Iya dew. Gue putus. Tar aja cari lagi, biar taaruf sekalian"
Saya hanya bisa berdoa yang terbaik buat Jasmine.
Dan berbisik di depan notebook ini:
Semoga mereka putus bukan karena perbedaan suku.
Aamin.
DO YOU KNOW THAT I CAN'T SWIM?
It's been a many years.
You and I were perfect.
We were friend.
We were a classmate.
We were smart and come for competition.
You came to me and said that you adore me.
I came with my innocent face.
"Are you insane?" I said.
"We are friend. Instead a best friend, you know!"
But now, after many years.
You come to me as a stranger.
We are not friend anymore.
We are not a classmate.
You are imperfect.
You are still pretty smart, but I don't.
And I am not your competitor anymore.
I know that you are a good swimmer.
Anyway, do you know that I can't swim?
I try so hard to reach the beach.
Luctor et emergo. I am struggling so I am not drowning.
Today, I swear that you were insane.
So do I.
Because, I swear I also adore you.
You and your imperfection.
Yes you.
You and I were perfect.
We were friend.
We were a classmate.
We were smart and come for competition.
You came to me and said that you adore me.
I came with my innocent face.
"Are you insane?" I said.
"We are friend. Instead a best friend, you know!"
But now, after many years.
You come to me as a stranger.
We are not friend anymore.
We are not a classmate.
You are imperfect.
You are still pretty smart, but I don't.
And I am not your competitor anymore.
I know that you are a good swimmer.
Anyway, do you know that I can't swim?
I try so hard to reach the beach.
Luctor et emergo. I am struggling so I am not drowning.
Today, I swear that you were insane.
So do I.
Because, I swear I also adore you.
You and your imperfection.
Yes you.
Friday, August 26, 2011
Life, life, and life!
apa yang anda pikirkan saat semua rencana-rencana anda tidak berjalan dengan baik?
awalnya semua terlihat akan mulus dan lancar.
pekerjaan, pendidikan, perekonomian, kerohanian, juga kehidupan sosial.
kelima aspek tersebut awalnya mendapat nilai 8, skala 10.
mendekati sempurna.
namun, tiba-tiba krisis global mendera.
pekerjaan idaman yang selama ini di lakoni mendadak butuh reduce karyawan, dan anda salah satunya.
otomatis, kondisi perekonomian terganggu.
bagaimana dengan pendidikan?
jelas ikut runyam.
memang, anda mendapatkan beasiswa untuk program pascasarjana tersebut dari suatu instansi.
dan hey! anda jobless sekarang.
pasti berfikir bagaimana tiap malam ke kampus dengan status jobless?
dengan cara jalan kaki ke kampus?
apa kabar dengan tugas membuat paper yang terdiri dari puluhan lembar dan harus di jilid?
bagaimana dengan obsesi mendapatkan maxima cum laude?
atau menahan diri untuk menolak ajakan teman ke kantin saat breaktime?
nah, menolak ajakan teman tadipun menambah deretan faktor gagalnya mempertahankan nilai 8 pada aspek kehidupan anda.
yak, kehidupan sosial andapun terganggu.
jika, 4 aspek tersebut sudah carut-marut, acakadul, morat-marit terus bagaimana?
anda boleh stress, namun masih belum hilang ingatan kan?
anda punya Pencipta, anda tidak berdiri sendiri.
dan saat semua nilai anda 0 pun, Dia tidak meninggalkan anda.
di sinilah sisi kerohanian anda di pertanyakan.
anda dan saya boleh kok punya rencana-rencana hebat dalam hidup, namun jika Sang Maha Mengatur tidak mengizinkan bagaimana?
yuk, mari minta ke Sang Pencipta, mohon di permudahkan segala urusan keduniawian kita.
supaya nanti juga baik dalam urusan akhiratnya.
mohon di berikan yang terbaik untuk aspek-aspek kehidupan lainnya.
tidak perlu nilai 10 atau mendekati sempurna, namun segalanya lancar dan anda bisa enjoy.
Dia Sang Maha Pencipta, Maha Mengatur segalanya.
Subhanallah.
awalnya semua terlihat akan mulus dan lancar.
pekerjaan, pendidikan, perekonomian, kerohanian, juga kehidupan sosial.
kelima aspek tersebut awalnya mendapat nilai 8, skala 10.
mendekati sempurna.
namun, tiba-tiba krisis global mendera.
pekerjaan idaman yang selama ini di lakoni mendadak butuh reduce karyawan, dan anda salah satunya.
otomatis, kondisi perekonomian terganggu.
bagaimana dengan pendidikan?
jelas ikut runyam.
memang, anda mendapatkan beasiswa untuk program pascasarjana tersebut dari suatu instansi.
dan hey! anda jobless sekarang.
pasti berfikir bagaimana tiap malam ke kampus dengan status jobless?
dengan cara jalan kaki ke kampus?
apa kabar dengan tugas membuat paper yang terdiri dari puluhan lembar dan harus di jilid?
bagaimana dengan obsesi mendapatkan maxima cum laude?
atau menahan diri untuk menolak ajakan teman ke kantin saat breaktime?
nah, menolak ajakan teman tadipun menambah deretan faktor gagalnya mempertahankan nilai 8 pada aspek kehidupan anda.
yak, kehidupan sosial andapun terganggu.
jika, 4 aspek tersebut sudah carut-marut, acakadul, morat-marit terus bagaimana?
anda boleh stress, namun masih belum hilang ingatan kan?
anda punya Pencipta, anda tidak berdiri sendiri.
dan saat semua nilai anda 0 pun, Dia tidak meninggalkan anda.
di sinilah sisi kerohanian anda di pertanyakan.
anda dan saya boleh kok punya rencana-rencana hebat dalam hidup, namun jika Sang Maha Mengatur tidak mengizinkan bagaimana?
yuk, mari minta ke Sang Pencipta, mohon di permudahkan segala urusan keduniawian kita.
supaya nanti juga baik dalam urusan akhiratnya.
mohon di berikan yang terbaik untuk aspek-aspek kehidupan lainnya.
tidak perlu nilai 10 atau mendekati sempurna, namun segalanya lancar dan anda bisa enjoy.
Dia Sang Maha Pencipta, Maha Mengatur segalanya.
Subhanallah.
Labels:
alhamdulillah,
bekerja,
belajar,
dzikir,
hidup dan mati,
persahabatan,
shalat,
sujud syukur,
tenang
papercraft
hey, kamu tau papercraft gak?
itu loh, pertamanya di gambar dulu di komputer terus di kasih warna yang bagus, di kasih garis tepi dan di print. setelah itu, di gunting kertasnya mengikuti garis tepi dan lipat, lipat, dan di bentuk dengan cara di tempel pakai lem kertas.
jadi deh bentuk yang kita mau.
saya suka main gunting-tempel papercraft itu loh.
bagus, lucu-lucu.
lumayan lah daripada bengong di kamar.
dan kamu tau gak?
apa yang terjadi dengan saya sama kamu itu ya kayak saya pas mbikin papercraft ini.
kadang saya pingiiiin banget gambar muka situ dimana-mana.
kadang saya pingin banget warnain muka situ biar bagusan.
tapi kadang saya pingin gunting-gunting muka situ.
karena ada rasa bersalah, saya gabungin lagi muka situ pakai lem kertas.
terus saya pajang di lemari gantung di kamar saya bareng paper craft lain.
ada robot-robotan, gajah, ayam, burung, kuda troya, mobil.
pasti bagus, dan lucu-lucu.
iya iyaaa.
jujur.
saya gemes sama kamu.
itu loh, pertamanya di gambar dulu di komputer terus di kasih warna yang bagus, di kasih garis tepi dan di print. setelah itu, di gunting kertasnya mengikuti garis tepi dan lipat, lipat, dan di bentuk dengan cara di tempel pakai lem kertas.
jadi deh bentuk yang kita mau.
saya suka main gunting-tempel papercraft itu loh.
bagus, lucu-lucu.
lumayan lah daripada bengong di kamar.
dan kamu tau gak?
apa yang terjadi dengan saya sama kamu itu ya kayak saya pas mbikin papercraft ini.
kadang saya pingiiiin banget gambar muka situ dimana-mana.
kadang saya pingin banget warnain muka situ biar bagusan.
tapi kadang saya pingin gunting-gunting muka situ.
karena ada rasa bersalah, saya gabungin lagi muka situ pakai lem kertas.
terus saya pajang di lemari gantung di kamar saya bareng paper craft lain.
ada robot-robotan, gajah, ayam, burung, kuda troya, mobil.
pasti bagus, dan lucu-lucu.
iya iyaaa.
jujur.
saya gemes sama kamu.
Saturday, August 20, 2011
The Unspoken Affection
Bulan depan, umur saya bertambah 1 menjadi 23 tahun. Banyak tetangga, saudara atau kerabat ayah ibu yang mengingatkan saya untuk segera menikah. Mereka pun tak hanya mengingatkan namun membantu menjodohkan.
Yak. Di umur 22 tahun ini saya sudah pernah belasan kali menjalin relationship (eh atau mungkin sampai puluhan kali ya? saya lupa) dan beberapa kali di kenalkan untuk taaruf oleh kerabat ayah dan ibu saya.
Tunggu, kenapa saya mau di kenalkan itu bukan berarti saya ga bisa mencari sendiri, tapi karena saya selalu welcome dengan orang baru.
Namun, berusaha menjalin proses taaruf dengan mereka yang notabene adore kepada saya dan mereka jelas mapan pun gagal. Ini ga ada yang salah. Saya pun ga menolak, ikuti alur saja. Dan memang mungkin bukan di umur 22 tahun saya berhak menikah.
Saya masih harus berpetualang cinta lagi. Belum cukup pengalaman yang sedemikian banyak itu ya ternyata.
Saya punya Pencipta. Dia Maha Rencana. Saya mengikuti apapun rencananya. Either itu menikah tahun besok ataupun menjalin relationship sampai 50 kali. It is okay.
But hey, tolong di catat. Saya bukan playgirl. Saya pun ga mudah jatuh cinta. Saya hanya senang mengenal isi pikiran dan hati lawan jenis.
Dan sekarang, saya tidak terlalu serius menghadapi pernikahan.
Saat ini saya sedang menjalin relationship dengan seseorang yang amazing menurut saya.
Saya menyebut ini The Unspoken Affection. Kami saling adore tapi ga mengumbar affection. Cukup di simpan masing-masing saja dan di share jika perlu.
Just enjoy the time makes me love my life so much.
Yak. Di umur 22 tahun ini saya sudah pernah belasan kali menjalin relationship (eh atau mungkin sampai puluhan kali ya? saya lupa) dan beberapa kali di kenalkan untuk taaruf oleh kerabat ayah dan ibu saya.
Tunggu, kenapa saya mau di kenalkan itu bukan berarti saya ga bisa mencari sendiri, tapi karena saya selalu welcome dengan orang baru.
Namun, berusaha menjalin proses taaruf dengan mereka yang notabene adore kepada saya dan mereka jelas mapan pun gagal. Ini ga ada yang salah. Saya pun ga menolak, ikuti alur saja. Dan memang mungkin bukan di umur 22 tahun saya berhak menikah.
Saya masih harus berpetualang cinta lagi. Belum cukup pengalaman yang sedemikian banyak itu ya ternyata.
Saya punya Pencipta. Dia Maha Rencana. Saya mengikuti apapun rencananya. Either itu menikah tahun besok ataupun menjalin relationship sampai 50 kali. It is okay.
But hey, tolong di catat. Saya bukan playgirl. Saya pun ga mudah jatuh cinta. Saya hanya senang mengenal isi pikiran dan hati lawan jenis.
Dan sekarang, saya tidak terlalu serius menghadapi pernikahan.
Saat ini saya sedang menjalin relationship dengan seseorang yang amazing menurut saya.
Saya menyebut ini The Unspoken Affection. Kami saling adore tapi ga mengumbar affection. Cukup di simpan masing-masing saja dan di share jika perlu.
Just enjoy the time makes me love my life so much.
Labels:
jatuh cinta,
jodoh,
life,
taaruf,
the unspoken affection
adik kelas
adik kelas gue, dulu lucu imut, banyak yg naksir. sekarang jd supir angkutan umum, pake aksesoris ala preman. ya gelang,kalung, cincin gitu deh. cara dia berdiri nunggu penumpang adalah bertolak pinggang ala penyanyi dangdut, dan sekarangpun masih banyak yg naksir.
Published with Blogger-droid v1.7.4
Labels:
adik kelas
Friday, August 05, 2011
Rock and Roll vs Kondisi perekonomian yang nyaman
Saya pernah di tanya ibu saya. "Dew,hidupmu berorientasi pada apa?" Saya gak bisa langsung menjawab ternyata. Namun beberapa detik kemudian saya bilang begini ke ibu "Yang jelas bukan uang bu." Ibu tersenyum.
Teman-teman saya menyebut saya sangat berjiwa rock and roll sekali. Kenapa? Karena saya terlalu santai dalam keadaan apapun termasuk saat gak punya uang.
Saya juga termasuk orang yang easy going. Di ajak kemanapun hayu, gak peduli dengan kondisi kantong atau saldo rekening.
Satu contoh, beberapa saat lalu saat menonton sebuah konser bertaraf internasional dan tiket memang sudah di beli dari jauh jauh hari. Dan naasnya, saat hari H saya gak punya uang melebihi dua ribu rupiah pun. Sebelumnya memang sudah di buat patungan beli bensin mobil teman. Nah! Saat itu saya perempuan sendiri dan sama saja dengan teman teman yg berjenis laki-laki. Kita semua gak punya uang. Dan kita enjoy. Hahaha.
Itu cerita dulu. Meski merasa enjoy namun tetap saja di hantui rasa tidak aman.
Sayapun pernah berada dalam satu moment dimana saya merasa benar-benar gak safety jika gak punya uang. Kemana saja saya saat itu?
Sekarang, saya berada dalam kondisi keuangan yang sangat nyaman. Dan ini memang benar-benar nyaman.
Saya sadar. Jadi rock and roll gak mesti harus miskin.
Teman-teman saya menyebut saya sangat berjiwa rock and roll sekali. Kenapa? Karena saya terlalu santai dalam keadaan apapun termasuk saat gak punya uang.
Saya juga termasuk orang yang easy going. Di ajak kemanapun hayu, gak peduli dengan kondisi kantong atau saldo rekening.
Satu contoh, beberapa saat lalu saat menonton sebuah konser bertaraf internasional dan tiket memang sudah di beli dari jauh jauh hari. Dan naasnya, saat hari H saya gak punya uang melebihi dua ribu rupiah pun. Sebelumnya memang sudah di buat patungan beli bensin mobil teman. Nah! Saat itu saya perempuan sendiri dan sama saja dengan teman teman yg berjenis laki-laki. Kita semua gak punya uang. Dan kita enjoy. Hahaha.
Itu cerita dulu. Meski merasa enjoy namun tetap saja di hantui rasa tidak aman.
Sayapun pernah berada dalam satu moment dimana saya merasa benar-benar gak safety jika gak punya uang. Kemana saja saya saat itu?
Sekarang, saya berada dalam kondisi keuangan yang sangat nyaman. Dan ini memang benar-benar nyaman.
Saya sadar. Jadi rock and roll gak mesti harus miskin.
Published with Blogger-droid v1.7.4
Labels:
friendship,
konser,
lia dewi,
rekening,
rock and roll,
teman,
tenang
Subscribe to:
Posts (Atom)