Akhirnya,
Saya mulai berani berbicara tentang perasaan saya. Ketika saya jatuh cinta. Hei, sebentar.
Apa itu jatuh cinta? Rasanya apa?
Kapan jatuh cinta? Oh, itu, anu.. emmm, anu. Ah, maaf saya tidak tau. Agustus 2006 mungkin, umur saya masih 17 waktu itu.
Siapa dia? Dia yang menganggapku sebagai adik ternyata. Perih? Memang.
Okay, jujur saja. Banyak yang pernah menyatakan perasaan kepada saya. Dan terima kasih. Bawa pulang lagi saja. Saya hanya mau dia. Mas batman itu.
Akhirnya,
Saya mulai berani berbicara tentang perasaan saya. Ketika saya merasakan sayang yang mendalam.
Exaggerating? Memang. But I tell the truth. I love my whole family. Whether my mom, my dad, my siblings, I love you all. And then, I feel comfort with my best friends. I have a lot of best friends. Love them so bad.
Apa itu sayang? Mungkin ketika saya dengan berat hati memberi izin ke adik perempuan saya ketika ia ingin pergi ke luar
Akhirnya,
Saya mulai berbicara tentang perasaan saya. Ketika saya menyerah dan marah.
Ya, dia orang baru. Baru bertemu satu kali. Dia cerita panjang lebar tentang cerita cintanya. Regretly, I said that suddenly I like him. Haha. I love the way he tells about his story. I love the way he talk. I love the way he send me sms. I love the way he angry with his destiny. I love the way he disappointed to his ex girl friend. Haha. I love him so muuccchhhh. i love that pathetic guy. why it is pathetic? dunno.
Tapi saya menyerah. Dia terlalu berambisi dan berobsesi terhadap bekas pacarnya dulu. Saya tau gadis itu. Saya kenal. Saya juga suka dia. Gadis itu pintar. Dan saya marah. Why this is happen to me?!!